1. FBS Broker >
  2. Blog FBS >
  3. Halo Effect dalam Trading
Diperbarui • 2023-08-11

Halo Effect dalam Trading

cover.png

Mungkin dulu Anda pernah berpikir bahwa berinvestasi di suatu perusahaan adalah keputusan yang baik karena reputasinya yang kuat, alih-alih mempelajari produk perusahaan itu dan perspektif dari seluruh pasar. Jika demikian, selamat, Anda telah merasakan Halo Effect.

Halo Effect adalah bias kognitif yang menyebabkan kita lebih menyukai seseorang, benda, atau proses tertentu dibandingkan dengan yang lain, berdasarkan karakteristik spesifik yang kita anggap beda. Halo Effect juga merupakan suatu pola pikir stereotipe ketika kita menganggap satu aspek sebagai hal mendasar, yang menjadi faktor penentu dalam menciptakan keseluruhan persepsi.

Artikel ini membahas inti dari Halo Effect dan pengaruhnya terhadap bisnis dan trading. Khusus untuk para pembaca, kami telah menyiapkan contoh-contoh yang informatif tentang Halo Effect, alasan bias ini bisa berbahaya, dan cara mengatasinya.

Alasan terjadinya Halo Effect

Halo Effect terjadi secara luas di berbagai lapisan masyarakat dan menyentuh semua aspek kehidupan kita. Fenomena psikologis ini membuat kita menciptakan opini tertentu berdasarkan beberapa karakteristik yang disukai. Apa alasannya?

Kurangnya waktu dan tekanan arus informasi

Masyarakat modern hidup dengan arus informasi yang cepat. Orang terbiasa membuat keputusan yang cepat tanpa analisis objektif yang mendalam, yang merupakan alasan utama terjadinya Halo Effect. Menghadapi situasi yang tidak umum atau situasi ketika Anda harus menimbang berbagai aspek, orang cenderung mengandalkan informasi yang sudah ia miliki dan prioritaskan, mengabaikan banyak faktor lain karena kurangnya waktu dan tekanan informasi.

Mengabaikan informasi yang tidak disukai

Alasan lain terjadinya Halo Effect adalah keinginan untuk membuktikan pendapat pribadi yang sudah mengakar dengan mengabaikan alasan yang berlawanan. Masalahnya, otak manusia tidak berkonsentrasi pada fakta yang tidak disukai dan malah mementingkan informasi yang lebih kita sukai.

Stereotipe

Stereotipe mengatur masyarakat dan kita tidak dapat menyangkalnya. Stereotip adalah pandangan yang bersifat tetap dan disederhanakan mengenai hal apa pun. Sebagai bentuk persepsi yang siap pakai, stereotipe memungkinkan seseorang mengurangi waktu respons dan upaya berpikir. Namun, stereotipe juga menghalangi orang menciptakan opini dan ide baru.

Memiliki status sosial yang tinggi

Sering kali, orang-orang terkenal atau dengan status sosial tinggi tampak sebagai individu yang berkemauan keras dengan moral yang baik. Pada kenyataannya, mereka mungkin memiliki latar belakang yang gelap, tetapi mengarah pada popularitas atau pencapaian yang signifikan. Namun, fokus pada status tinggi dikombinasikan dengan tekanan kekuatan seseorang menyebabkan terciptanya keyakinan akan kebaikan dari orang tersebut.

Halo Effect dalam bisnis

Seperti disebutkan di atas, Halo Effect dapat muncul di setiap aspek kehidupan kita. Tidak terkecuali dalam bisnis. Halo Effect berlaku juga untuk hubungan perusahaan dan hubungan eksternal dengan konsumen atau pihak-pihak lain.

Fenomena Halo Effect banyak terjadi ketika atasan mengevaluasi hasil kerja stafnya. Misalnya, ketika atasan menilai pekerjanya berdasarkan kesan keseluruhan, alih-alih kualitas pekerjaan dan keberhasilan profesionalnya. Bias kognitif ini merusak objektivitas dan ternyata menjadi dasar pengambilan keputusan karier masa depan karyawan. Pada titik tertentu, pemikiran yang tidak masuk akal dan bias seperti itu secara tidak langsung akan merusak kinerja perusahaan.

Halo Effect menciptakan kesalahpahaman tentang citra publik perusahaan. Orang-orang percaya bahwa pertumbuhan keuntungan perusahaan yang stabil merupakan karakteristik penting dari kesuksesan perusahaan dan kepercayaan konsumen. Secara umum, perusahaan otomatis dianggap stabil dan dapat diandalkan di mata para pengamat hanya berdasarkan aspek finansialnya. Strategi perusahaan ini juga dianggap unggul oleh masyarakat.

Jadi, ketika Cisco Systems berusaha membeli usaha kecil untuk menggunakan pendekatan dan tekniknya guna memperluas kinerja Cisco, masyarakat, termasuk para manajer dan investor kelas atas, sangat yakin bahwa strategi ini bagus karena perusahaan telah lama berkembang dan mendapatkan profit. Namun, orang lalu menilai dan mengkritik strategi tersebut pada saat keuangan perusahaan mengalami stagnasi.

Bentuk lain dari Halo Effect dalam bisnis adalah ketika konsumen membuat kesimpulan tentang keseluruhan perusahaan hanya karena satu produk yang mereka sukai. Bias kognitif semacam ini membantu perusahaan meningkatkan kredibilitas merek dan meningkatkan penjualan. Misalnya, kualitas iPhone membuat orang percaya bahwa semua produk Apple Inc. adalah istimewa dan tak tertandingi. Jadi, Halo Effect membantu Apple memikat miliaran konsumen dan sejumlah besar investor.

2253-02.png

Halo Effect dalam trading

Para trader juga tak luput dari Halo Effect ini. Para trader sering kali menjadi mangsa bias kognitif ini selama proses pengambilan keputusan, menyebabkan mereka masuk ke perangkap tindakan trading yang tidak rasional dan salah sasaran. Halo Effect menyerang pikiran trader dengan berbagai cara yang berbeda. Mari kita bahas beberapa di antaranya secara lebih terperinci.

Penilaian suatu perusahaan yang tidak lengkap

Ini terjadi di bawah pengaruh Halo Effect, trader menilai perusahaan secara bias, menyoroti aspek-aspek yang menguntungkan perusahaan saja dan mengabaikan yang lain. Sering kali, bias kognitif ini menciptakan kesan keseluruhan yang menyesatkan tentang sebuah perusahaan dan menyebabkan keputusan trading atau investasi tidak rasional, yang hanya menguntungkan perusahaan tersebut. Dengan demikian, trader memprioritaskan fakta profit perusahaan yang terus tumbuh, percaya bahwa itu tidak akan pernah berhenti.

Misalnya, trader ingin membeli saham Tesla karena nilainya semakin meningkat, dan semua orang percaya harganya akan terus meningkat. Namun, pada tahun 2022, perusahaan mengalami pembalikan harga tajam, yang tidak terduga, akibat persaingan yang ketat dari Ford dan General Motors.

Signifikansi data historis yang dinilai terlalu tinggi

Banyak trader benar-benar percaya bahwa aspek historis dari pergerakan harga bersifat fundamental dan, dengan sendirinya, dapat menentukan perubahan harga aset masa depan dan menghasilkan keuntungan. Namun, para trader ini dengan terang-terangan meremehkan sifat acak dalam bisnis ini, yang sebenarnya mendasari segalanya. Faktor-faktor seperti volatilitas pasar yang tinggi, perubahan struktur pasar, dan kasus slippage tidaklah mungkin diprediksi dan dipersiapkan sebelum terjadi. Benar, Anda dapat memiliki strategi yang terencana dengan baik berdasarkan kinerja masa lalu, tetapi bagaimana dengan banyak faktor lain yang membuat gambarannya menjadi lengkap dan konsisten? Trader harus ingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin hasil masa depan, dan Anda harus membuat keputusan dari analisis pasar yang komprehensif dengan mempertimbangkan faktor ketidakpastian.

Mengikuti pemimpin tanpa berpikir

Kita semua tahu bahwa penting untuk mendengarkan pendapat para profesional dan mengambil contoh dari orang-orang yang lebih sukses. Namun, terkadang trader menjadi terlalu bergantung pada ide dan keputusan orang lain. Banyak trader terlalu bergantung pada jejak trading dari trader terkemuka yang mereka pilih, meskipun sudah melakukan analisis pasar mereka sendiri.

Semua profesional adalah manusia, jadi bagaimana dengan unsur manusianya? Mereka tetap dapat membuat kesalahan strategis, terlalu emosional atau menderita kerugian karena kurangnya disiplin. Jadi, sangat penting untuk menghindari Halo Effect yang timbul dari perilaku kawanan (herd instinct) dan harus mempertimbangkan banyak faktor lain untuk mengambil tindakan trading yang rasional.

Bagaimana trader dapat memanfaatkan Halo Effect?

Bagi sebagian orang, Halo Effect mungkin bermanfaat, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak.

Sudah menjadi fakta umum bahwa pasar tidak dapat diprediksi dan para trader profesional memahami bahwa sentimen orang banyak dapat membalikkan pasar terlepas dari semua argumen logis dari analisis pasar teknis yang lengkap.

Karena Halo Effect adalah fenomena psikologis, yang membuat orang langsung mengambil kesimpulan umum tentang suatu aset atau perusahaan, trader harus memperhatikan aspek ini dan memanfaatkan dampak dari perilaku Halo Effect untuk mendapatkan keuntungan.

Dengan demikian, ketika sebuah perusahaan memiliki Halo Effect yang tinggi, trader yang bijak dapat melihat bahwa harga saham perusahaan tersebut dapat naik berdasarkan Halo Effect sebagai faktor psikologis dan tidak bergantung pada faktor lain. Pemahaman tentang kecenderungan ini memungkinkan trader untuk menghasilkan profit dengan cara mengikuti kerumunan pasar, yang mendukung perusahaan yang dipengaruhi oleh Halo Effect. Selain itu, Anda dapat menghasilkan profit dari logika sebaliknya, ketika trading pada saat Halo Effect melemah akibat adanya pemimpin pasar baru.

Bagaimana trader dapat menghindari Halo Effect?

Setiap trader sangat ingin menjadi panutan yang sukses. Setiap trader juga ingin mencapai kekayaan dan kemandirian. Namun, hambatan psikologis seperti perangkap Halo Effect menjebak pola pikir para trader, secara signifikan membatasi cakrawala mereka dan mencegah mereka untuk mengembangkan diri.

Khusus untuk Anda, kami telah menyiapkan beberapa saran tentang cara menghindari Halo Effect:

Tetaplah disiplin

Disiplin trading membantu menghindari trading yang emosional dan tetap fokus pada sasaran Anda. Manajemen dan pengendalian diri sangat penting untuk mendapat hasil yang stabil dan keputusan yang tepat dalam aktivitas trading harian Anda.

Tetaplah mandiri

Berhenti bergantung pada pendapat orang-orang lain dan mengikuti saran mereka secara membabi buta. Kunci pola pikir pemenang adalah kemandirian. Lakukan analisis pasar Anda sendiri, gunakan intuisi Anda, dan pelajari cara menyaring informasi yang Anda dapatkan.

Teruslah kembangkan pemikiran kritis Anda

Pemikiran kritis sangat penting dalam rutinitas trading harian Anda. Pemikir kritis cenderung tidak akan trading dalam keadaan panik dan emosi yang berlebihan, atau menghindari trading tanpa rencana. Orang seperti ini akan memeriksa ulang semua informasi yang masuk dan bahkan mempertanyakan ide dan keputusannya sendiri. Pemikiran kritis memungkinkan trader membuat keputusan yang telah dipertimbangkan dengan baik untuk mengurangi kemungkinan kesalahan.

Tingkatkan literasi trading Anda

Seorang trader yang sukses belajar setiap hari. Membaca buku, mengikuti kursus khusus, mempelajari para trader terbaik dan strategi mereka, menonton berita, dan menghadiri konferensi trading.

Jagalah kesehatan mental Anda

Tidak, ini bukan candaan. Kestabilan emosi sangat penting. Jadi, jika Anda merasa kewalahan, istirahatlah dan perkuat mentalitas Anda; jika tidak, akan sulit untuk menghindari kesalahan dan keteledoran.

Kesimpulan

Halo Effect adalah fenomena psikologis yang membantu perusahaan melipatgandakan kekayaan dengan membangun loyalitas konsumen yang luar biasa dan kemudian menaikkan harga saham, atau sebaliknya, mengurangi profitabilitas perusahaan dan menyebabkan harga saham turun dalam kasus memudarnya Halo Effect.

Trader profesional dapat memanfaatkan Halo Effect untuk mendapatkan keuntungan. Namun, trader amatir dapat menderita kerugian yang signifikan karena bias kognitif ini. Untuk menjadi seorang trader yang sukses, Anda harus selalu waspada dan tanggap, mengembangkan pemikiran kritis, dan berpegang pada rencana trading Anda.

Panduan dan rekomendasi kami akan membantu Anda berkembang sebagai seorang trader. Bergabunglah dengan kami dan ciptakan kisah sukses trading Anda bersama FBS.

Tanya Jawab (FAQ)

Apa itu Halo Effect?

Halo Effect adalah bias kognitif yang membuat orang menciptakan kesan keseluruhan berdasarkan sifat-sifat yang disukainya terhadap seseorang, benda, atau proses tanpa mempertimbangkan aspek-aspek penting lainnya. Halo Effect memperumit proses pengambilan keputusan dan menyebabkan penilaian atau tindakan yang tidak rasional.

Mengapa Halo Effect bisa berbahaya?

Halo Effect membuat otak kita mengecualikan informasi penting yang tidak berkorelasi dengan citra ilusi kita tentang objek atau proses tertentu. Karena bias kognitif ini, kita membentuk suatu citra kesempurnaan dalam pikiran kita, bukan kenyataan. Akibatnya, Anda hanya akan mengalami kekecewaan.

Bagaimana cara kerja Halo Effect?

Halo Effect terjadi ketika kita memiliki kesan positif tentang seseorang, sesuatu, atau proses dalam satu aspek, dan kemudian menerapkannya ke aspek lain tanpa mencoba untuk menyelidiki atau menilainya.

  • 1492

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera