RSI dan RCI dalam Forex: Strategi Trading yang Optimal
Ketika harga bergerak stabil ke satu arah, mungkin sulit untuk memprediksi potensi pembalikan. Namun, ada beberapa indikator teknis yang dapat membantu trader menganalisis kondisi pasar yang mendasari kemungkinan terbentuknya puncak (peak) atau lembah (trough).
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari indikator RSI, cara menggunakannya dalam trading Forex, dan perbedaannya dengan RCI.
RSI: pengantar
RSI (Indeks Kekuatan Relatif) adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan kekuatan pergerakan harga saat ini, yang menunjukkan kepada trader saat aset mendekati jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought). Dengan kata lain, RSI mendeteksi ketika harga naik terlalu tinggi atau turun terlalu rendah, yang dapat memicu reaksi dari trader dan menyebabkan perubahan arah tren.
Cara kerja RSI
RSI adalah indikator yang berosilasi, artinya ia muncul sebagai garis lengkung yang berfluktuasi di antara dua titik ekstrem. Ketika membuka platform trading, Anda biasanya dapat menemukan indikator RSI yang ditampilkan sebagai grafik terpisah di bawah grafik harga utama, dengan garis RSI berayun bolak-balik pada skala antara 0 hingga 100.
Ketika harga mengikuti tren tertentu, indikator RSI berosilasi dengan berbagai tingkat intensitas, tergantung pada jumlah dan ukuran penutupan positif dan negatif. Pada dasarnya, RSI membandingkan harga penutupan aset saat ini dengan titik tertinggi dan terendah yang terdaftar sebelumnya, dan menentukan momentum pergerakan harga.
Jika garis RSI berada di atas garis tengah (50), sentimen pasar saat itu adalah bullish; dan sebaliknya. Garis tengah juga dapat dilintasi, yang berarti tren kemungkinan akan segera berbalik. Namun, jika RSI terus naik di atas level 70 atau turun di bawah level 30, ini menandakan aset jenuh beli atau jenuh jual. Dalam hal ini, trader dapat memprediksi adanya kemungkinan perubahan sentimen pasar.
RSI dalam strategi trading Forex
Indikator RSI dapat menjadi alat bantu yang bagus dalam trading Forex, khususnya dalam strategi trading harian.
Strategi trading rentang
Cara termudah menggunakan RSI adalah dengan mencari sinyal jenuh beli atau jenuh jual. Karena trading harian memanfaatkan perubahan harga yang terjadi pada hari yang sama, pengaturan RSI harus disesuaikan ke periode titik terendah untuk mendapatkan data yang lebih tepat dan relevan.
Setelah melihat garis RSI memasuki rentang jenuh beli atau jenuh jual, Anda dapat mulai bersiap menghadapi potensi pembalikan sementara (retracement). Jika harga berfluktuasi dalam rentang terbatas dan rentang jenuh beli/jenuh jual bertemu dengan level support dan resistance yang telah terkonfirmasi sebelumnya, besar kemungkinan harga akan terkoreksi.
Strategi trading tren
Namun, jika tren pasar saat ini kuat, sebaiknya tunggu sinyal konfirmasi sebelum membuat order trade apa pun. Dalam tren yang kuat, harga dapat bergerak melewati rentang jenuh beli/jenuh jual, dan membentuk titik tertinggi (high) atau terendah (low) baru tanpa penurunan harga yang signifikan.
Ketika Anda terjebak dalam tren yang kuat, langkah terbaik adalah trading sesuai arah pergerakan harga. Jika Anda melakukan hal itu, indikator RSI dapat membantu Anda menemukan potensi titik masuk. Misalnya, jika tren saat ini bullish dan RSI mengindikasikan pasar jenuh beli, pembalikan sementara yang kecil dapat terjadi. Dengan menggunakan sinyal ini, Anda mungkin dapat menyesuaikan waktu trading Anda dengan penurunan harga ini dan memasuki pasar dengan kondisi yang lebih menguntungkan.
Divergensi momentum trading
Salah satu fitur unik dari indikator momentum adalah divergensi momentum. Salah satunya terjadi ketika arah indikator momentum menyimpang dari arah tren pasar saat ini. Misalnya, jika harga dan garis RSI sama-sama turun, tetapi kemudian garis RSI mulai naik, akan terdapat divergensi momentum.
Divergensi momentum memberi sinyal kepada trader bahwa momentum tren saat ini mulai melambat, yang kemungkinan akan mengarah pada pembalikan tren. Jika titik tertinggi atau titik terendah baru tidak terkonfirmasi pada grafik RSI, Anda mungkin harus segera bersiap menghadapi pembalikan tren.
Manfaat RSI dalam trading Forex
Menggunakan indikator RSI dapat sangat bermanfaat dalam trading Forex. Berikut adalah hal-hal penting yang dapat Anda ketahui dengan menggunakan RSI dalam strategi trading Forex:
- momentum tren — RSI menunjukkan kecepatan dan kekuatan tren, yang dapat digunakan untuk menentukan arah tren dalam waktu dekat dan menilai efektifitas strategi trading Anda dalam kondisi pasar saat ini;
- sentimen pasar — meskipun RSI tidak secara langsung menunjukkan arah tren, analisis perubahan harga saat ini dapat membantu menentukan potensi lintasan pergerakan pasar;
- potensi pembalikan — dengan mengetahui kekuatan tren atau sentimen pasar saat ini, Anda dapat mengetahui peluang dan waktu terjadinya pembalikan arah;
- memperkirakan titik masuk dan keluar — Anda dapat mencari divergensi momentum atau pasar yang jenuh beli/jenuh jual untuk mengetahui peluang potensial untuk masuk atau keluar dari pasar.
Keterbatasan RSI
Meskipun menggunakan RSI dalam trading Forex memiliki banyak manfaat, indikator ini tidak dapat diandalkan 100%. Ketika indikator RSI memperingatkan Anda tentang pasar yang jenuh beli/jenuh jual, hal itu tidak menjamin terjadinya jeda harga (pullback) atau pembalikan tren dengan sendirinya.
Oleh karena itu, dan untuk mendapatkan konfirmasi tambahan, indikator RSI harus digunakan bersama indikator analisis teknis lainnya, seperti Osilator stokastik, MACD, pola grafik, dll.
Apa itu RCI?
RCI (Indeks Korelasi Peringkat) adalah indeks penting lainnya yang terkadang disalahartikan oleh trader Forex amatir sebagai RSI.
Indikator RCI sering digunakan dalam trading Forex untuk mendeteksi dan mengukur kekuatan dan arah korelasi antara pasangan mata uang. Menganalisis korelasi antara aset yang berbeda dapat membantu para trader memahami seandainya perubahan dalam satu aset dapat menyebabkan perubahan pada aset lainnya.
Sama seperti RSI, RCI adalah indikator berosilasi yang berfluktuasi dari +1 hingga -1, di mana +1 mengindikasikan korelasi positif, -1 mengindikasikan korelasi negatif, dan 0 mengindikasikan tidak ada korelasi sama sekali. Misalnya, jika korelasi antara EURUSD dan XAUUSD adalah 0,9, terdapat korelasi positif yang kuat antara kedua pasangan tersebut, yang berarti bahwa jika harga satu pasangan bergerak ke arah tertentu, harga pasangan lainnya akan mengikuti.
Mengetahui korelasi antara pasangan mata uang akan sangat membantu dalam merencanakan strategi trading Anda. Hal ini juga dapat membantu Anda melakukan hedge terhadap potensi risiko.
Perbedaan antara RSI dan RCI
Seperti yang telah Anda lihat, RSI dan RCI adalah dua indikator yang sangat berbeda. Jika RSI mengukur kecepatan dan kekuatan naik dan turunnya harga, RCI menentukan korelasi antara pergerakan harga satu pasangan mata uang dan pasangan mata uang lainnya selama periode tertentu.
Kesimpulan
Pasar Forex mungkin cukup sulit untuk dipahami. Itu sebabnya trader yang ingin sukses harus menggunakan indikator. Di sini, Anda telah mempelajari tentang indikator RSI dan RCI, perbedaannya, dan cara memadukannya ke dalam strategi trading Anda untuk memperoleh manfaat yang maksimal.